Apa Itu Bounce Rate?
Bounce rate adalah rasio jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman saja pada blog yang Anda miliki. Bounce rate dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. Bounce rate= (Jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman blog/Jumlah kunjungan total) x 100%.
Misalnya selama satu bulan blog Anda memiliki jumlah kunjungan dengan total sebanyak 50.000 visitor, sedangkan kunjungan pembaca yang hanya membuka satu halaman saja sebanyak 2.000. Dengan demikian, bounce rate dari blog Anda sebesar (40.000/50.000) x 100%= 80%. Semakin besar bounce rate yang dimiliki sebuah blog maka kinerja blog tersebut akan semakin buruk, sebaliknya semakin kecil bounce rate pada sebuah blog maka kinerja blog tersebut akan semakin baik.
Agar kinerja blog semakin baik, Anda dapat mematok 20% sebagai nilai bounce rate maksimal pada blog. Anda juga dapat melihat bounce rate pada blog menggunakan fasilitas Google Analytics.
Penyebab Bounce Rate
Tinggi rendahnya bounce rate pada sebuah blog dipegaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti berikut ini.
1. Kecepatan loading blog.
Blog dengan kecepatan loading yang baik dapat mencegah pembaca untuk membatalkan kunjungannya ke blog tersebut. Sehingga, semakin cepat loading sebuah blog maka bounce rate yang dimilikinya pun akan semakin kecil. Anda dapat membaca artikel Cara Mengetahui Berat dan Lamanya Loading Blog sebagai referensi untuk mengevaluasi kecepatan blog yang dimiliki.
2. Tata letak navigasi.
Untuk mendapatkan bounce rate yang baik maka sebuah blog juga harus memiliki tata letak desain navigasi yang baik pula. Blog yang memiliki tata letak rumit dan sulit ditelusuri akan membuat pembacanya malas menjelajah isi blog dan memilih untuk segera meninggalkannya.
3. Kualitas konten.
Konten blog yang kurang menarik juga akan membuat pembaca tidak betah berlama-lama mengunjunginya. Pembaca tentu tidak ingin membuang waktunya dengan percuma karena tidak menemukan informasi yang menarik dan bermanfaat bagi dirinya. Oleh karena itu, rajinlah menerbitkan konten pada blog secara teratur dengan tetap menjaga kualitasnya agar selalu baik dan bermanfaat. Baca artikel 6 Ciri Konten Blog Yang Berkualitas sebagai referensi Anda ketika hendak menulis konten pada blog.
4. Internal linking.
Semakin banyak internal linking pada blog maka bisa dipastikan bounce rate pada blog tersebut akan semakin kecil. Hal ini disebabkan pembaca diberikan kemudahan untuk mengunjungi halaman lain dalam blog tersebut sehingga setiap halaman dalam sebuah blog dapat terhubung dengan baik. Misalnya pembaca sedang membaca konten blog Anda yang berjudul cara merawat kucing. Nah, pada halaman tersebut Anda sisipkan link yang mengarah pada halaman ciri kucing yang sehat. Jika pembaca tertarik dengan topik pada halaman ciri kucing yang sehat dan kemudian mengunjunginya maka bounce rate dari blog Anda tersebut akan semakin kecil. Anda dapat menggunakan link pada postingan, related post, recent post, dan popular post untuk membangun internal linking.
5. Eksternal linking.
Semakin banyak eksternal linking atau link keluar yang mengarah pada blog lain terpasang di halaman blog Anda maka kemungkinan jumlah pembaca yang meninggalkan blog untuk pergi ke halaman blog lain menurut link yang terpasang tersebut akan semakin besar, sehingga bounce ratenya menjadi tinggi. Eksternal linking banyak ditemukan pada blogroll, gambar, dan iklan yang tampil pada halaman blog.
Keberadaan bounce rate memang tidak begitu diperhatikan oleh banyak blogger. Akan tetapi, melihat fungsinya yang besar sebagai salah satu indikator kinerja blog maka mulai sekarang Anda harus belajar untuk mengenal dan mengoptimalkannya dengan baik. Silakan beri masukan dan tanggapan terhadap artikel yang saya tulis ini lewat komentar di bawah.