Smartphone saat ini telah menjadi sebuah barang wajib bagi masyarakat modern bahkan seseorang bisa memiliki sua atau lebih smartphone, ini dikarenakan tingkat kebutuhan informasi masyarakat saat ini yang begitu tinggi sedangkan smartphone merupakan barang kecil yang mampu melayani hal itu.
Namun walaupun saking begitu pentingnya penggunaan ponsel, beberapa masalah baru pun timbul, salah satunya tentang cara men ngecas baterai ponsel yang tidak benar. Kebanyakan kita abai akan hal ini sehingga menjadi sebuah kebiasaan bahkan mungkin sebagian poin yang akan saya berikan malah berlawanan dengan mitos yang ada di masyarakat mengenai cara mengecas baterai ponsel dengan benar. Okey berikut * hal yang harus diperhatikan ketika men charger battery smartphone.
1. Charging Dari 0% Sampai 100%
Persentase optimum untuk baterai Li-on ketika memulai charging yang banyak digunakan sekarang ini yang paling tepat berada pada persentase 50% atau lebih. Pengisian dengan interval 40%-80% merupakan kisaran yang amat sangat direkomendasikan. Sementara pengisian sampai mencapai 100% penuh secara bertahap akan mengurangi umur bateri. Hal ini juga berlaku ketika menggunakan ponsel higga baterai tinggal 20%.
2. Charging Pada Suhu Tinggi Atu Dingin
Baterai jenis Li-on tidak baik jika berada di kondisi yang terlalu panas atau terlalu dingin. Akan lebih baik jika memilih suhu yang nyaman atau suhu kamar. Jadi, jangan cas ponsel Anda di tempat yang panas seperti di bawah sinar matahari langsung atau suhu di bawah nol deraja celcius seperti freezer. Hal ini akan menyebabkan baterai lebih cepat aus. Atau ketika smartphone mengalami panas karena habis dibakai untuk main game.
3. Menggunakan Charger Tiruan
Amat sangat disarankan jika anda selalu menggunakan perangkat asesoris charger smartphone yang ikut disertakan dalam kotak/box pembelian. Namun bila charger bawaan rusak, tidak ada salahnya membeli charger asli yang agak mahal ketimbang menggunakan yang tiruan. Janganlah bertindak tidak bijaksana dengan memilih menggunakan charger tiruan yang lebih murah. Pernah mendengar ponsel yang meledak saat dicas? Bisa saja salah satu penyebabnya akibat menggunakan charger tiruan. Selain itu juga banyak smartphone rusak gara-gara menggunakan charger tiruan alias KW.
4. Menggunakan Smartphone Ketika Charging
Banyak yang bilang, melakukan panggilan saat tengah dicas akan menyebabkan kualitas daya tahan baterai menjadi buruk. Benarkah? Ternyata tidak tepat. Baterai Li-Ion harus selalu terhubung dengan perangkat elektronik untuk menjaga kualitasnya, Anda tetap dapat menggunakan telepon Anda seperti biasa ketika Anda mengisinya. Mungkin butuh waktu lama, tapi jangan khawatir, masih akan dicas secara normal. Yang mesti dihindari sebenarnya adalah menggunakan banyak aplikasi bersamaan saat ponsel sedang dicas seperti game.
5. Mengecas ponsel yang baru dibeli sampai 100% sebelum digunakan
Masih banyak yang berpendapat kalau ponsel yang baru dibeli harus dicas sampai 100% terlebih dahulu sebelum digunakan. Hal ini ada benarnya, namun hal ini untuk ponsel yang menggunakan baterai berbasis nikel. Sementara baterai lithium ion untuk jenis baru, dapat digunakan langsung setelah pembelian.
6. Menggunakan Power Bank
Menggunakan powerbank dapat merusak smartphone hal ini dikarenakan outpout daya power bank kebanyakan tidak sesuai dengan rekomendasi perakit smartphone dan memakai power bank hanya benar-benar dalam keadaan terdesak.
7. Mematikan Jaringan Tetapi Bermain Game Saat Charging
Anda mungkin berpikir pemakaian baterai terbesar pada ponsel Anda adalah paket data dan semua koneksinya seperti Bluetooth, GPS, dll. Lalu Anda memilih untuk mematikan semuanya tapi tetap bermain game saat mengecas ponsel. Dan Anda bertanya-tanya mengapa baterai begitu lama terisi? Kabar buruknya, grafis aplikasi berat seperti game, menonton, dan video sesungguhnya menguras baterai Anda lebih cepat ketimbang browsing di internet.
8. Menggunakan Pengisi Nirkabel
Walau terasa simpel dan mudah ketika mencharger dengan cara nirkable karena anda tak perlu pasang kabel ke port baterai ponsel untuk mengecas. Tapi karena nirkabel, pengisi induktif mungkin akan lebih berbahaya. Untuk saat ini, charger nirkabel memancarkan cukup banyak panas.